This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
English to Indonesian: Who are the hackers who cracked the iPhone? General field: Tech/Engineering Detailed field: Computers: Systems, Networks
Source text - English Big money deals
Earlier this year, UK-based watchdog Privacy International launched a database tracking the global trade of cyber arms. Its intention was to track deals between cyber arms companies and governments.
According to the Surveillance Industry Index (SII), the NSO Group was founded in 2010 and is based in Herzliya, an attractive city north of Tel Aviv that is known as being a cluster of tech start-ups. The group was likely funded by the elite 8200 Intelligence Unit, an Israeli military-funded scheme for start-ups.
According to Forbes, the 8200 Intelligence Unit was heavily involved in providing expertise and funding for Stuxnet, a cyber attack on Iran that was a joint operation between the US and Israel.
Listed in the SSI were multi-million dollar deals made between the NSO Group and government entities in Mexico and Panama.
This is the tip of the iceberg - press reports of sales rely on leaks and anonymous sources, and so there are likely many more unknown to the general public.
In 2015, the NSO Group’s owners - US-based venture capital firm Francisco Partners - were looking to sell the company at a value of around $1bn. Neither firm has responded to the BBC’s requests for further comment.
That the NSO Group sells tools to governments is no secret - in a statement released in response to claims it was behind the attack on Mr Mansoor, NSO Group spokesman Zamir Dahbash said: "The company sells only to authorized governmental agencies, and fully complies with strict export control laws and regulations. But the company has gone no further than that in describing who its customers are, and what exactly they buy. It does say it has no control over how its tools are used and for what purpose.
Translation - Indonesian Perdagangan Besar
Awal tahun ini, lembaga Privasi Internasional yang bermarkas di UK meluncurkan database hasil pelacakan global penjualan senjata-senjata maya. Tujuan utamanya adalah melacak berbagai transaksi penjualan antara perusahaan senjata cyber dengan pemerintahan.
Berdasarkan Surveillance Industry Index ( SII ), kelompok NSO berdiri pada tahun 2010 dan bermarkas di Herzliya, sebuah kota menarik yang terletak disebelah barat Tel Aviv yang dikenal sebagai gugus awal teknologi. Kelompok tersebut kemungkinan dibiayai oleh 8.200 unit elite intelejen, sebuah skema militer yang dibiayai Israel untuk permulaan.
Menurut Forbes, ke 8200 unit intelejen berperan serta kuat dalam menyediakan para ahli dan pendanaan untuk Stuxnet, serangan maya terhadap Iran yang merupakan operasi gabungan antara AS dan Israel.
Yang terdaftar di SSI merupakan kesepakatan berjuta-juta dollar yang dibuat antara kelompok NSO dengan kesatuan pemerintahan di Meksiko dan Panama.
Ini adalah puncak dari laporan penjualan media iceberg tentang kebocoran dan sumber tidak dikenal dan masih ada beberapa yang seperti itu yang tidak diketahui kepada publik umum.
Pada tahun 2015, pemilik grup NSO - AS – perusahaan Fransisco Partners mengambil keputusan beresiko – dan berencana untuk menjual perusahaan tersebut dengan nilai sekitar 1 Milliar dollar. Tidak ada respon dari perusahaan tersebut terhadap BBC untuk komentar lebih lanjut.
Bukan merupakan rahasia umum grup NSO menjual berbagai peralatan kepada pemerintahan – dalam pernyataan kepada media mengenai siapa yang bertanggung jawab terhadap serangan kepada Tn Mansoor, grup NSO melalui juru bicaranya Zamir Dahbash menyatakan : “ perusahaan hanya menjual kepada agen pemerintahan yang sah dan secara penuh terikat hukum dan regulasi export. Tapi perusahaan tidak mendeskripsikan lebih jauh siapa konsumennya dan apa sebenarnya yang konsumen tersebut beli. Secara tidak langsung hal tersebut menyatakan bahwa tidak ada kontrol bagaimana alat tersebut digunakan dan untuk tujuan apa.
More
Less
Translation education
Bachelor's degree - Indonesia Open University
Experience
Years of experience: 8. Registered at ProZ.com: Nov 2017.